Kamis, 30 Oktober 2014

Cara Mengatasi Folder Tersembunyi Akibat Virus

Ada 2 cara untuk mengatasinya yaitu :

1. Cara manual.

2. Menggunakan aplikasi antivirus.

I. Cara Manual

1. Pilih Start kemudian run > ketik cmd atau Pilih Start > All Program > Accesories > masuk ke Command Prompt.

2. Misal folder yang hilang ada di usb (drive d:), untuk berpindah ke folder usb ketikkan d:

3. Untuk mengembalikan folder yang tersembunyi ketik attrib -r -s -h /d /s, tunggu prosesnya hingga selesai.

4. Sekarang folder yang hilang sudah kembali.

Catatan : arti dari “attrib -r -s -h /d /s” adalah :

-attrib : menampilkan atau untuk mengubah atribut file.

-r -s -h : mengembalikan file yang beratribut read only, system dan hidden ke keadaan biasa.

- /d /s : memproses folder dan subfoldernya.

II. Menggunakan Aplikasi Anti Virus.

Anti virus yang dapat digunakan adalah anti virus lokal seperti Smadav, karena bisa membuat path superhidden menjadi normal kembali. Antivirus Smadav dapat didownload di http://smadav.net/

Selamat Mencoba.

Sabtu, 25 Oktober 2014

Manusia adalah Makhluk ciptaan Allah yang Paling Sempurna


Kesempurnaan, adalah suatu cita-cita yang ingin dicapai setiap manusia yang  hidup di dunia. Berbagai cara dilakukan agar bisa terwujud kesempurnaan. Akan tetapi selalu hal yang kosong yang didapat dari semuanya. Miris memang, pada saat melihat sebagian besar dari kita tenggelam dalam bayangan kesempurnaan. Tidak saja mereka yang jauh dari agama, mereka yang dekat dengan agama saja masih begitu sering tenggelam dalam bayangan  yang menjebak ini.
Sebenarnya, Allah SWT telah menciptakan manusia sebagai makhluk yang sempurna. Hal ini tertuang dalam Al- Qur’an di Surah At-Tin ayat 4 “ Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya”.  Apa yang terlintas dalam benak kita saat membaca ayat tersebut. Malukah?. Allah sendiri yang mengatakan bahwa ciptaan-NYA yang bernama manusia adalah bentuk yang terbaik dari bentuk-bentuk yang lain. Lantas mengapa dengan berani kita mengatakan bahwa manusia adalah makhluk yang tidak sempurna? Sekarang, siapakah yang menciptakan manusia sehingga berani mengatakan bahwa manusia itu tidak sempurna? Kita sebagai manusia ataukah Allah sebagai tuhannya manusia.
Bermain dengan ungkapan yang menyangkut dengan ciptaan Allah adalah sebuah hal yang sebaiknya kita hindari. Hal ini bisa-bisa malah akan menyinggung sisi tauhid. Menyakini bahwa segala ciptaan Allah tidak ada yang cacat. Segala sistemnya juga tidak ada satupun yang cacat. Tidak sedikitpun cacat dari sebuah kesempurnaan.
Tidak jarang, sebagian dari kita menginginkan sosok manusia adalah sosok yang tidak pernah salah, tidak pernah membunuh, tidak pernah menyakiti, tidak bodoh, tidak berkeluh kesah, tidak miskin, dan lainnya. Bila memang kita menginginkan hal seperti ini maka sebaiknya baca kembali Al- Qur’an yang tertata rapi dirumah. Dimana Allah banyak menjelaskan sifat-sifat manusia dan sekaligus lengkap dengan tujuan penciptaannya. Bukankah seperti yang kita ketahui bersama bahwa yang namanya visi adalah sesuatu tujuan dari sebuah keinginan. Sedangkan misi adalah tools yang dipakai untuk mencapai visi. Jadi, jika penciptaan manusia visinya adalah menyembah, mengabdi, dan taat kepada Allah. Maka tools adalah semua yang ada didiri kita sekaligus lengkap dengan perangkat sistemnya. Baik yang hardware maupun yang software.
Sekali lagi, bagaimana mungkin kita begitu berani mengatakan bahwa manusia itu tidak sempurna. Manusia sempurna sebagai manusia. Manusia bukan malaikat yang tak punya nafsu dan selalu berdzikir kepada Allah. Manusia juga bukan syetan yang kerjanya selalu menggoda dan menjerumuskan temannya kedalam neraka. Tapi manusia adalah manusia. Sesosok makhluk yang dilengkapi dengan ”qalb”  yang dengannya dia bisa menjadi lebih baik dari pada malaikat manapun. Manusia juga dilengkapi dengan nafsu, yang dengannya pula manusia bisa menjadi lebih buruk dari syetan. Manusia juga dilengkapi dengan insting dan pikirannya dengan itu dia menjadi lebih baik dari hewan.
Belum lagi jika kita melihat bagaimana perlengkapan dalam fisiknya. Dimana dengannya manusia bisa melakukan segala sesuatu yang dapat mendukungnya untuk melakukan tugasnya. Tugasnya sebagai hamba Allah dan tugasnya sebagai “perpanjangan tangan” Allah dimuka bumi. Allah memberikan manusia kemampuan ilmu yang dengannya kita bisa bertahap dari ganasnya lingkungan sekitar. Allah menganugerahi manusia dengan kulit yang denganya dia bisa menjaga tubuhnya dari serangan bakteri dan cuaca. Belum lagi dengan kegunaannya fisik lainnya. Lalu, sekali lagi kita mengatakan bahwa manusia ini tidak sempurna. Apakah kita mau bernafas dengan insang layaknya hewan laut? Cantikkah kita yang bernafas dengan insang? Tampankah kita bila memiliki tanduk dan berekor layaknya babi hutan?
Mungkin, sifat jelek yang terdapat pada manusia menyebabkan kita mengatakan bahwa manusia itu tidak sempurna. Tapi perlu kita ketahui dan sadari bahwa sebuah keegoisan adalah sebuah faktor pendukung untuk mencapai “SURGA”. Lalu emosional juga diperlukan untuk membuat kita bisa mencintai Allah dengan segenap hati. Sehingga hal ini membuat manusia itu semakin sadar diri. Bahwa dirinya tidak patut disombongkan. Saking sombongnya sehingga berani mengantakan bahwa penciptaan manusia tidak sempurna. Sebuah kesombongan yang mungkin saja bisa menyamakan kita pada musuh bebuyutan yang tidak mau mendengar perintah Allah saat harus menyembah Nabi Adam as. Atau, kita bisa bersikap seperti malaikat “Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui. (Al-Baqarah: 30)
Manusia memiliki semuanya, mulai dari sifat yang jelek, sampai pada sifat yang sangat mulia. Dan tidak ada lagi makhluk yang sesempurna manusia dimuka bumi sebagai makhluk yang sempurna. Manusia itu diberikan kebebesan memilih oleh Allah. Memilih sendiri tempat huninya, gaya huninya, dan menerima semua konsekuensi atas pilihannya. Dan sekali lagi, semuanya adalah faktor pendukung kesempurnaan manusia. Jikau ada yang cacat maka Allah menantang kita untuk mencari dimanakah sebuah nikmat itu dapat didustakan oleh kita yang menamakan manusia. Bukankah manusia itu adalah sebuah kesempurnaan yang sempurna sehingga mewajibkan kita mensyukuri dengan menuruti segala perintah-Nya. Karena dengan kesempurnaan tersebutlah Allah membuktikan kepada manusia sebagai tuhannya manusia. Tuhan jin, Tuhannya malaikat, dan Tuhan segala alam.

Sumber :

http://rizkywardhanie293.blogspot.com/2010/10/manusia-adalah-makhluk-ciptaan-allah.html

Kamis, 23 Oktober 2014

Pengertian Masyarakat Dan Kebudayaan


Masyarakat adalah kesatuan kehidupan manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat tertentu yang bersifat kontinu dan terikat oleh suatu rasa identitas bersama.
Kata "Masyarakat" sendiri berakar dari kata dalam bahasa Arab, musyarak yang artinya adalah sebuah masyarakat adalah suatu jaringan yang menjalin hubungan-hubungan antar individu yang memiliki ketergantungan satu sama lain.Umumnya, istilah masyarakat digunakan untuk mengacu sekelompok orang yang hidup bersama dalam satu komunitas yang teratur. Kemudian menurut Syaikh Taqyuddin An-Nabhani, sekelompok manusia dapat dikatakan sebagai sebuah masyarakat apabila memiliki pemikiran, perasaan, serta sistem/aturan yang sama. Dengan kesamaan-kesamaan tersebut, manusia kemudian berinteraksi sesama mereka berdasarkan kemaslahatan.
“Kebudayaan” atau Budaya berasal dari bahasa Sansekerta Yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia.Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Lati Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan jug sebagai mengolah tanah atau bertani.Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia. masyarakat dan budayadalam hal ini sebagai keseluruhan sistem gagasan atau tindakan dari hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia melalui proses belajar. Oleh karean itu hampir seluruh tindakan manusia adalah kebuidayaan karena hanya sedikit tindakan manusia yang berasal dari naluri tanpa melalui proses belajar. kebudaayaan sering diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan akal dan kebudayaan juga sering diartikan sebagai semua hasil karya rasa dan cipta. Masyarakat karya menghasikan kebudayaan benda yang menjadikan norma dan nilai social untuk mengatur kehidulpan masyarakat. Adapun cipta merupakan kemampuan mental dan kemampuan berfikir manusia yang menghasilkan filsafat dan ilmu pengetahuan rasa dan cipta disebut juga kebudayaan spiritual.

Hubungan Masyarakat Dan Budaya

Dari pengertian diatas jelas dapat ditarik kesimpualn bahwa masyarakat dan busaya memang pada dasarnya adalah sebuah satu kesatuan tingkah laku, perbuatan dan kegiatan yang dilakuakn seiring dengan proses dan tahapan belajar dan disertakan dengan adat dan kebiasaan yang membaur dengan masyarakat kelak akan menjadi sebuah budaya yang indah, ambil contoh saja saat hendak mekan ini adalah naluri manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya namun karena dipengaruhi oleh adat dan kebiasaan masyarakat sekitar sehingga menampilkan sebuah budaya atau cara mekan yang baik, sopan pebuh tatakramah dan sebagainya itu akan menajdi budaya dengan seiringnya waktu oleh karena itu budaya dan masyarakat saling memiliki keterkaitan yang jelas

Harus diakui bahwa keberadaan kultur minoritas tidak bisa dicap sebagai suatu bahaya ataupun ancaman tertentu. Hal ini berangkat dari suatu fakta sederhana, bahwa tidak ada satupun kultur di muka bumi ini yang sepenuhnya homogeny Kultur, selalu bisa ditafsirkan sebagai suatu bentuk perjuangan kelas (class struggle). Kelas pekerja telah membentuk semacam organisasi bersama yang berbasiskan pada solidaritas sosial untuk kemudian menantang tatanan sosial yang sudah mapan, sekaligus mempertanyakan otoritas kultur dominan yang sudah lama memerintah sebelumnya. Tentu saja, konflik tidak terelakkan. Akan tetapi, konflik disini adalah suatu proses yang harus ditempuh untuk merumuskan suatu bentuk identitas kultural yang baru Semua bentuk kultur bisa hidup bersama di dalam masyarakat multikultur. Hanya kultur yang menolak kesetaraan kesempatan dari individu ataupun kelompoklah yang tidak bisa menjadi bagian dari masyarakat multikultur. Selanjutnya, mempunyai tujuan bersama sangat mempengaruhi keharmonisan dalam kehidupan bermasyarakat antara kelompok minoritas dan dominan.


Sumber :
http://eveevania.blogspot.com/2013/04/hubungan-masyarakat-dengan-kebudayaan.html