Ada 2 cara untuk mengatasinya yaitu :
1. Cara manual.
2. Menggunakan aplikasi antivirus.
I. Cara Manual
1. Pilih Start kemudian run > ketik cmd atau Pilih Start > All Program > Accesories > masuk ke Command Prompt.
2. Misal folder yang hilang ada di usb (drive d:), untuk berpindah ke folder usb ketikkan d:
3. Untuk mengembalikan folder yang tersembunyi ketik attrib -r -s -h /d /s, tunggu prosesnya hingga selesai.
4. Sekarang folder yang hilang sudah kembali.
Catatan : arti dari “attrib -r -s -h /d /s” adalah :
-attrib : menampilkan atau untuk mengubah atribut file.
-r -s -h : mengembalikan file yang beratribut read only, system dan hidden ke keadaan biasa.
- /d /s : memproses folder dan subfoldernya.
II. Menggunakan Aplikasi Anti Virus.
Anti virus yang dapat digunakan adalah anti virus lokal seperti Smadav, karena bisa membuat path superhidden menjadi normal kembali. Antivirus Smadav dapat didownload di http://smadav.net/
Selamat Mencoba.
Kamis, 30 Oktober 2014
Sabtu, 25 Oktober 2014
Manusia adalah Makhluk ciptaan Allah yang Paling Sempurna
Kesempurnaan, adalah suatu cita-cita yang ingin dicapai setiap
manusia yang hidup di
dunia. Berbagai cara dilakukan agar bisa terwujud kesempurnaan. Akan tetapi selalu
hal yang kosong yang didapat dari semuanya. Miris memang, pada saat melihat
sebagian besar dari kita tenggelam dalam bayangan kesempurnaan. Tidak saja
mereka yang jauh dari agama, mereka yang dekat dengan agama saja masih begitu
sering tenggelam dalam bayangan yang
menjebak ini.
Sebenarnya, Allah SWT telah menciptakan manusia sebagai makhluk
yang sempurna. Hal ini tertuang dalam Al- Qur’an di Surah At-Tin ayat 4 “
Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang
sebaik-baiknya”. Apa yang
terlintas dalam benak kita saat membaca ayat tersebut. Malukah?. Allah sendiri
yang mengatakan bahwa ciptaan-NYA yang bernama manusia adalah bentuk yang
terbaik dari bentuk-bentuk yang lain. Lantas mengapa dengan berani kita
mengatakan bahwa manusia adalah makhluk yang tidak sempurna? Sekarang, siapakah
yang menciptakan manusia sehingga berani mengatakan bahwa manusia itu tidak
sempurna? Kita sebagai manusia ataukah Allah sebagai tuhannya manusia.
Bermain dengan ungkapan yang menyangkut dengan ciptaan Allah
adalah sebuah hal yang sebaiknya kita hindari. Hal ini bisa-bisa malah akan
menyinggung sisi tauhid. Menyakini bahwa segala ciptaan Allah tidak ada yang
cacat. Segala sistemnya juga tidak ada satupun yang cacat. Tidak sedikitpun
cacat dari sebuah kesempurnaan.
Tidak jarang, sebagian dari kita menginginkan sosok manusia adalah
sosok yang tidak pernah salah, tidak pernah membunuh, tidak pernah menyakiti,
tidak bodoh, tidak berkeluh kesah, tidak miskin, dan lainnya. Bila memang kita
menginginkan hal seperti ini maka sebaiknya baca kembali Al- Qur’an yang
tertata rapi dirumah. Dimana Allah banyak menjelaskan sifat-sifat manusia dan
sekaligus lengkap dengan tujuan penciptaannya. Bukankah seperti yang kita
ketahui bersama bahwa yang namanya visi adalah sesuatu tujuan dari sebuah
keinginan. Sedangkan misi adalah tools yang dipakai untuk mencapai visi. Jadi,
jika penciptaan manusia visinya adalah menyembah, mengabdi, dan taat kepada
Allah. Maka tools adalah semua yang ada didiri kita sekaligus lengkap dengan
perangkat sistemnya. Baik yang hardware maupun yang software.
Sekali lagi, bagaimana mungkin kita begitu berani mengatakan bahwa
manusia itu tidak sempurna. Manusia sempurna sebagai manusia. Manusia bukan
malaikat yang tak punya nafsu dan selalu berdzikir kepada Allah. Manusia juga
bukan syetan yang kerjanya selalu menggoda dan menjerumuskan temannya kedalam
neraka. Tapi manusia adalah manusia. Sesosok makhluk yang dilengkapi dengan
”qalb” yang dengannya dia
bisa menjadi lebih baik dari pada malaikat manapun. Manusia juga dilengkapi
dengan nafsu, yang dengannya pula manusia bisa menjadi lebih buruk dari syetan.
Manusia juga dilengkapi dengan insting dan pikirannya dengan itu dia menjadi
lebih baik dari hewan.
Belum lagi jika kita melihat bagaimana perlengkapan dalam
fisiknya. Dimana dengannya manusia bisa melakukan segala sesuatu yang dapat
mendukungnya untuk melakukan tugasnya. Tugasnya sebagai hamba Allah dan
tugasnya sebagai “perpanjangan tangan” Allah dimuka bumi. Allah memberikan
manusia kemampuan ilmu yang dengannya kita bisa bertahap dari ganasnya
lingkungan sekitar. Allah menganugerahi manusia dengan kulit yang denganya dia
bisa menjaga tubuhnya dari serangan bakteri dan cuaca. Belum lagi dengan
kegunaannya fisik lainnya. Lalu, sekali lagi kita mengatakan bahwa manusia ini
tidak sempurna. Apakah kita mau bernafas dengan insang layaknya hewan laut?
Cantikkah kita yang bernafas dengan insang? Tampankah kita bila memiliki tanduk
dan berekor layaknya babi hutan?
Mungkin, sifat jelek yang terdapat pada manusia menyebabkan kita
mengatakan bahwa manusia itu tidak sempurna. Tapi perlu kita ketahui dan sadari
bahwa sebuah keegoisan adalah sebuah faktor pendukung untuk mencapai “SURGA”.
Lalu emosional juga diperlukan untuk membuat kita bisa mencintai Allah dengan
segenap hati. Sehingga hal ini membuat manusia itu semakin sadar diri. Bahwa
dirinya tidak patut disombongkan. Saking sombongnya sehingga berani mengantakan
bahwa penciptaan manusia tidak sempurna. Sebuah kesombongan yang mungkin saja
bisa menyamakan kita pada musuh bebuyutan yang tidak mau mendengar perintah
Allah saat harus menyembah Nabi Adam as. Atau, kita bisa bersikap seperti
malaikat “Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat:
"Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi."
Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu
orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami
senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan
berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.
(Al-Baqarah: 30)
Manusia memiliki semuanya, mulai dari sifat yang jelek, sampai
pada sifat yang sangat mulia. Dan tidak ada lagi makhluk yang sesempurna
manusia dimuka bumi sebagai makhluk yang sempurna. Manusia itu diberikan
kebebesan memilih oleh Allah. Memilih sendiri tempat huninya, gaya huninya, dan
menerima semua konsekuensi atas pilihannya. Dan sekali lagi, semuanya adalah
faktor pendukung kesempurnaan manusia. Jikau ada yang cacat maka Allah
menantang kita untuk mencari dimanakah sebuah nikmat itu dapat didustakan oleh
kita yang menamakan manusia. Bukankah manusia itu adalah sebuah kesempurnaan
yang sempurna sehingga mewajibkan kita mensyukuri dengan menuruti segala
perintah-Nya. Karena dengan kesempurnaan tersebutlah Allah membuktikan kepada
manusia sebagai tuhannya manusia. Tuhan jin, Tuhannya malaikat, dan Tuhan
segala alam.
Sumber :
http://rizkywardhanie293.blogspot.com/2010/10/manusia-adalah-makhluk-ciptaan-allah.html
Kamis, 23 Oktober 2014
Pengertian Masyarakat Dan Kebudayaan
Masyarakat adalah kesatuan kehidupan manusia yang
berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat tertentu yang bersifat kontinu
dan terikat oleh suatu rasa identitas bersama.
Kata "Masyarakat" sendiri berakar dari kata dalam
bahasa Arab, musyarak yang artinya adalah sebuah masyarakat adalah suatu
jaringan yang menjalin hubungan-hubungan antar individu yang memiliki
ketergantungan satu sama lain.Umumnya, istilah masyarakat digunakan untuk
mengacu sekelompok orang yang hidup bersama dalam satu komunitas yang teratur.
Kemudian menurut Syaikh Taqyuddin An-Nabhani, sekelompok manusia dapat
dikatakan sebagai sebuah masyarakat apabila memiliki pemikiran, perasaan, serta
sistem/aturan yang sama. Dengan kesamaan-kesamaan tersebut, manusia kemudian
berinteraksi sesama mereka berdasarkan kemaslahatan.
“Kebudayaan” atau Budaya berasal dari bahasa Sansekerta
Yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal
diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia.Dalam
bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Lati Colere,
yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan jug sebagai mengolah tanah atau
bertani.Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai "kultur" dalam
bahasa Indonesia. masyarakat dan budayadalam hal ini sebagai keseluruhan sistem
gagasan atau tindakan dari hasil karya manusia dalam rangka kehidupan
masyarakat yang dijadikan milik diri manusia melalui proses belajar. Oleh
karean itu hampir seluruh tindakan manusia adalah kebuidayaan karena hanya
sedikit tindakan manusia yang berasal dari naluri tanpa melalui proses belajar.
kebudaayaan sering diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan akal dan
kebudayaan juga sering diartikan sebagai semua hasil karya rasa dan cipta.
Masyarakat karya menghasikan kebudayaan benda yang menjadikan norma dan nilai
social untuk mengatur kehidulpan masyarakat. Adapun cipta merupakan kemampuan
mental dan kemampuan berfikir manusia yang menghasilkan filsafat dan ilmu
pengetahuan rasa dan cipta disebut juga kebudayaan spiritual.
Hubungan Masyarakat Dan Budaya
Dari pengertian diatas jelas dapat ditarik kesimpualn bahwa masyarakat dan busaya memang pada dasarnya adalah sebuah satu kesatuan tingkah laku, perbuatan dan kegiatan yang dilakuakn seiring dengan proses dan tahapan belajar dan disertakan dengan adat dan kebiasaan yang membaur dengan masyarakat kelak akan menjadi sebuah budaya yang indah, ambil contoh saja saat hendak mekan ini adalah naluri manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya namun karena dipengaruhi oleh adat dan kebiasaan masyarakat sekitar sehingga menampilkan sebuah budaya atau cara mekan yang baik, sopan pebuh tatakramah dan sebagainya itu akan menajdi budaya dengan seiringnya waktu oleh karena itu budaya dan masyarakat saling memiliki keterkaitan yang jelas
Harus diakui bahwa keberadaan kultur minoritas tidak bisa
dicap sebagai suatu bahaya ataupun ancaman tertentu. Hal ini berangkat dari
suatu fakta sederhana, bahwa tidak ada satupun kultur di muka bumi ini yang
sepenuhnya homogeny Kultur, selalu bisa ditafsirkan sebagai suatu bentuk
perjuangan kelas (class struggle). Kelas pekerja telah membentuk semacam
organisasi bersama yang berbasiskan pada solidaritas sosial untuk kemudian
menantang tatanan sosial yang sudah mapan, sekaligus mempertanyakan otoritas
kultur dominan yang sudah lama memerintah sebelumnya. Tentu saja, konflik tidak
terelakkan. Akan tetapi, konflik disini adalah suatu proses yang harus ditempuh
untuk merumuskan suatu bentuk identitas kultural yang baru Semua bentuk kultur
bisa hidup bersama di dalam masyarakat multikultur. Hanya kultur yang menolak
kesetaraan kesempatan dari individu ataupun kelompoklah yang tidak bisa menjadi
bagian dari masyarakat multikultur. Selanjutnya, mempunyai tujuan bersama
sangat mempengaruhi keharmonisan dalam kehidupan bermasyarakat antara kelompok
minoritas dan dominan.
Sumber :
http://eveevania.blogspot.com/2013/04/hubungan-masyarakat-dengan-kebudayaan.html
Langganan:
Postingan (Atom)