Manusia dan Keindahan
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Setiap manusia dilahirkan dan dibekali dengan banyak sekali
keindahan. Keindahannya baik dari dalam, dari luar, maupun yang ada
disekitarnya. Kata keindahan berasal dari kata indah, artinya bagus, permai,
cantik, elok, molek dan sebagainya. Keidahan identik dengan kebenaran.
Keindahan kebenaran dan kebenaran adalah keindahan. Keduanya mempunyai nilai
yang sama yaitu abadi, dan mempunyai daya tarik yang selalu bertambah. Yang
tidak mengandung kebenaran berarti tidak indah. Keindahan juga bersifat
universal, artinya tidak terikat oleh selera perseorangan, waktu dan tempat,
kedaerahan, selera mode, kedaerahan atau lokal.
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud
dengan manusia?
2. Apa yang dimaksud
dengan keindahan?
3. Hakikat dari
keindahan?
4. Apa hubungan
manusia dengan keindahan?
5. Bagaimana cara
untuk mengetahui suatu keindahan?
1.3. Tujuan Pembahasan
Tujuan dari pembahasan materi ini adalah untuk
mengetahui sejauh mana hubungan dan keterkaitan antara manusia dan
keindahan. Mulai dari pengertian masing-masing dan hubungan keduanya.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Manusia
Manusia adalah makhluk ciptaan ALLAH swt
yang paling sempurna dibandingkan dengan makhluk lainnya, karena manusia
mempunyai akal dan pikiran untuk berfikir secara logis dan dinamis, dan bisa
membatasi diri dengan perbuatan yang tidak dilakukan, dan kita pun bisa memilih
perbuatan mana yang baik (positif) atau buruk (negatif) buat diri kita sendiri.
Selain itu dapat diartikan manusia secara umum adalah manusia sebagai makhluk
pribadi dan makhluk sosil. Karena bukan hanya
diri sendiri saja tetapi manusia perlu bantuan dari orang lain. Maka sebab itu
manusia adalah makhluk pribadi sekaligus makhluk sosial.
Pengertian manusia dapat dilihat dari
berbagai segi. Secara bahasa manusia berasal dari kata “manu” (Sansekerta), “mens” (Latin), yang
berarti berpikir, berakal budi atau makhluk yang mampu menguasai makhluk lain.
Secara istilah manusia dapat diartikan sebuah konsep atau sebuah fakta, sebuah
gagasan atau realitas, sebuah kelompok (genus) atau seorang
individu. Secara biologi, manusia diartikan sebagai sebuah spesies
primata dari golongan mamalia yang dilengkapi
otak berkemampuan tinggi.
2.2 Pengertian
Keindahan
Keindahan, sering diutarakan kepada situasi
tertentu, arti kata keindahan yaitu berasal dari kata indah, artinya
bagus, permai, cantik, elok, molek dan sebagainya. Keindahan identik dengan
kebenaran. Keindahan identik dengan kebenaran, sesuatu yang indah itu selalu
mengandung kebenaran. Walaupun kelihatanya indah tapi tidak mengandung
kebenaran maka hal itu pada prinsipnya tidak indah. Keindahan atau keelokan
merupakan sifat dan ciri dari orang, hewan, tempat, objek, atau gagasan yang
memberikan pengalaman persepsi kesenangan, bermakna, atau kepuasan. Dalam Kamus
Besar Bahasa Indonesia, keindahan diartikan sebagai keadaan yang
enak dipandang, cantik, bagus benar atau elok. Keindahan dipelajari sebagai
bagian dari estetika, sosiologi, psikologi sosial, dan budaya. Sebuah
“kecantikan yang ideal” adalah sebuah entitas yang dikagumi, atau memiliki
fitur yang dikaitkan dengan keindahan dalam suatu budaya tertentu, untuk
kesempurnaannya.
Dalam bahasa Latin, keindahan diterjemahkan
dari kata “bellum” Akar katanya adalah “benum” yang berarti
kebaikan. Dalam bahasa Inggris diterjemahkan dengan kata “beautiful”, Prancis “beao” sedangkan Italy dan
Spanyol ”beloo”. Kata benda Yunani
klasik untuk “keindahan ” adalah κάλλος, kallos, dan kata sifat untuk
“indah” itu καλός, kalos. Kata bahasa Yunani Koine untuk indah itu
ὡραῖος, hōraios, kata sifat etimologis berasal dari kata ὥρα, hora,
yang berarti “jam.” Dalam bahasa Yunani Koine, keindahan demikian dikaitkan
dengan “berada di jam (waktu) yang sepatutnya.”
2.3 Hakikat dari
Keindahan
Keindahan adalah susunan kualitas atau
pokok tertentu yang terdapat pada suatu hal kulitas yang paling disebut adalah
kesatuan (unity) keselarasan (harmony) kesetangkupan (symmetry) keseimbangan
(balance) dan pertentangan (contrast).
Herbet Read merumuskan bahwa keindahan
adalah kesatuan dan hubungan-hubungan bentuk yang terdapat diantara
pencerapan-pencerapan indrawi manusia. Filsuf abad pertengahan Thomas Amuinos
mengatakan bahwa keindahan adalah sesuatu yang menyenangkan bilamana dilihat.
Menurut luasnya pengertian keindahan dibedakan menjadi 3,
yaitu :
1. Keindahan dalam arti luas, menurut Aristoteles keindahan
sebagai sesuatu yang baik dan juga menyenangkan
2. Keindahan dalam arti estetik murni, yaitu pengalaman
estetik seseorang dalam hubungan dengan segala sesuatu yang diserapnya.
3. Keindahan dalam arti terbatas, yaitu yang menyangkut
benda-benda yang dapat diserap dengan penglihatan yakni berupa keindahan bentuk
dan warna
Keindahan identik dengan kebenaran,
keindahan adalah kebenaran dan kebenaran adalah keindahan. Keduanya mempunyai
nilai yang sama yaitu abadi dan mempunyai daya tarik yang selalu bertambah yang
tidak mengandung kebenaran tidak indah.
Ada 2 nilai yang penting dalam Keindahan :
1. Nilai ekstrinsik yakni nilai yang sifatnya sebagai alat
atau membantu untuk sesuatu hal. Contohnya tarian yang disebut halus dan kasar.
2. Nilai intrinsik yakni sifat baik yang terkandung di dalam
atau apa yang merupakan tujuan dari sifat baik tersebut. Contohnya pesan yang
akan disampaikan dalam suatu tarian.
Teori estetika keindahan menurut Jean M.
Filo dalam bukunya “Current Concepts of Art” dikelompokkan dalam tiga kelompok
besar, yaitu :
1.
Kelompok yang berpendapat bahwa keindahan itu bersifat subjektif adanya,
yakni karena manusianya menciptakan penilaian indah dan kurang indah
dalam pikirannya sendiri.
2.
Kelompok yang berpendapat bahwa keindahan bersifat objektif adanya,
yakni karena keindahan itu merupakan nilai yang intrinsik ada pada suatu objek.
3.
Kelompok yang berpendapat bahwa keindahan itu merupakan pertemuan antara
yang subjektif dan yang objektif, artinya kualitas keindahan itu baru ada
apabila terjadi pertemuan antara subjek manusia dan objek substansi.
2.4 Hubungan Manusia
dengan Keindahan
Manusia dan
keindahan memang tak bisa dipisahkan sehingga kia perlu melestarikan bentuk
dari keindahan yang telah dituangkan dalam berbagai bentuk kesenian (seni rupa,
seni suara maupun seni pertunjukan) yang nantinya dapat menjadi bagian dari
suatu kebudayaan yang dapat dibanggakan dan mudah-mudahan terlepas dari unsur
politik. Kawasan keindahan bagi manusia sangat luas, seluas keanekaragaman
manusia dan sesuai pula dengan perkembangan peradaban teknologi, sosial, dan
budaya. Karena itu keindahan dapat dikatakan, bahwa keindahan merupakan bagian
hidup manusia. Keindahan tak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Dimanapun
kapan pun dan siapa saja dapat menikmati keindahan.
Keindahan identik
dengan kebenaran. Keindahan merupakan kebenaran dan kebenaran adalah keindahan.
Keduanya mempunyai nilai yang sama yaitu abadi, dan mempunyai daya tarik yang
selalu bertambah. Sesuatu yang tidak mengandung kebenaran berarti tidak indah.
Karena itu hanya tiruan lukisan Monalisa yang tidak indah, karena dasarnya tidak
benar. Sudah tentu kebenaran disini bukan kebenaran ilmu, melainkan kebenaran
menurut konsep dalam seni. Dalam seni, seni berusaha memberikan makna
sepenuh-penuhnya mengenai obyek yang diungkapkan.
Manusia yang
menikmati keindahan berarti manusia mempunyai pengalaman keindahan.
Pengalaman keindahan biasanya bersifat terlihat (visual) atau terdengar
(auditory) walaupun tidak terbatas pada dua bidang tersebut.
Keindahan tersebut
pada dasarnya adalah almiah. Alam itu ciptaan Tuhan. Alamiah itu adalah wajar
tidak berlebihan dan tidak kurang. Konsep keindahan itu sendiri sangatlah
abstrak ia identik dengan kebenaran. Batas keindahan akan behenti pada pada
sesuatu yang indah dan bukan pada keindahan itu sendiri. Keindahan mempunyai
daya tarik yang selalu bertambah, sedangkan yang tidak ada unsur
keindahanya tidak mempunyai daya tarik. Orang yang mempunyai konsep keindahan
adalah orang yang mampu berimajinasi, rajin dan kreatif dalam menghubungkan
benda satu dengan yang lainya. Dengan kata lain imajinasi merupakan proses
menghubungkan suatu benda dengan benda lain sebagai objek imajinasi. Demikian
pula kata indah diterapkan untuk persatuan orang-orang yang beriman, para nabi,
orang yang menghargai kebenaran dalam agama, kata dan perbuatan serta orang
–orang yang saleh merupakan persahabatan yang paling indah.
2.5 Cara untuk
Mengetahui Suatu Keindahan
1. Renungan
Renungan berasal dari kata renunag, merenung artinya dengan
diam-diam memikirkan sesuatu, atau memikirkan sesuatu dengan dalam-dalam.
Renungan adalah hasil merenung.
Setiap orang pernah merenung. Sudah tentu kadar renungannya satu sarna
lain berbeda, meskipun obyek yang direnungkan sama, lebih pula apabila obyek
renungannya berbeda. Jadi apa yang direnungkan itu bergantung kepada obyek dan
subyek.
2. Keserasian
Keserasian berasal dari kata serasi-serasi dari kata dasar
rasi artinya cocok, sesuai, atau kena benar. Kata cocok sesuai atau kena
mengandung unsur pengertian perpaduan, ukuran dan seimbang.
Keserasian identik dengan keindahan. Sesuatu yang serasi tentu tampak
indah dan yang tidak serasi tidak indah. Karena itu sebagian ahli pikir
berpendapat, bahwa keindahan ialah sejumlah kualita pokok tertentu yang
terdapat pada suatuhal.
3.Kehalusan
Kehalusan berasal dari kata halus artinya tidak kasar (perbuatan)
lembut, sopan, baik (budi bahasa), beradab. Kehalusan berarti sifat-sifat yang
halus.
Halus itu berarti suatu sikap manusia dalam pergaulan baik
dalam masyarakat kecil maupun dalam masyarakat luas. Sudah tentu sebagai
lawannya ialah sikap kasar atau sikap orang-orang yang sedang emosi, bersikap
sombong, bersikap kaku sikap orang yang sedang bermusuhan. Oleh karena itu
kehalusan dapat menunjukan nilai keindahan seseorang dan sikap kasar bisa
mengurangi nilai keindahan dari seseorang.
4. Kontemplasi
Suatu proses bermeditasi, merenungkan atau berpikir penuh dan mendalam
untuk mencari nilai-nilai makna, manfaat, dan tujuan, atau niat hasil
penciptaan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Keindahan pada dasarnya adalah almiah. Alam itu ciptaan
tuhan. Ini berarti bahwa keindahan itu ciptan tuhan. Keindahan menyangkut
kualita hakiki dari segala benda yang mengandung kesatuan (unity), keselarasan
(harmony), kesetangkupan (symetri), keseimbangan (balance), dan pertentangan
(contrast). Dari ciri-ciri itu diambil kesimpulan,bahwa keindahan tersusun dari
keselarasan dan pertentangan dari garis, warna, bentuk, nada dan kata-kata.
Keindahan adalah kebenaran dan kebenaran adalah keindahan. Dua hal yang indah
yang selalu berdampingan. Dua hal tersebut juga berdampingan dengan Manusia.
Manusia diberikan keindahan yang sangat luar biasa oleh Tuhan Yang Maha Esa.
Oleh sebab itu, manusia diharapkan untuk selalu menjaga keindahan-keindahan
yang dimilikinya, yang ada pada dirinya agar senantiasa keindahan tersebut
dapat berguna dan dinikmati oleh semua orang, serta untuk mengetahui suatu
keindahan dibutuhkan hal-hal seperti renungan, keserasian, kehalusan dan
kontemplasi.
Sumber:
http://mariefrancis65.wordpress.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar