Minggu, 09 Agustus 2015

Prestasi non-Akademik pada Siswa Sekolah Dasar


BAB I
LATAR BELAKANG

Semakin beragamnya bakat dan kemampuan anak-anak pada tingkat sekolah dasar, membuat kami mengambil judul makalah “Prestasi non-Akademik pada Siswa Sekolah Dasar”. Kami menyadari bahwa hal tersebut dapat menjadi acuan untuk anak kelak nanti. Banyak bakat dan kemampuan yang sudah diasah sejak dini, seperti dalam bidang seni, olahraga, dan ekstrakurikuler. Dengan mengikuti kegiatan tersebut, anak akan dapat belajar serta menemukan potensi yang ada di dalam dirinya. Serta dapat pula sebagai sarana bermain yang positif dengan teman-teman yang satu kegiatan dengannya. Hal ini tentu saja merupakan hal yang positif untuknya, selain menambah ilmu, anak tersebut secara tidak langsung akan belajar cara sosialisasi dengan orang baru agar anak tersebut tidak canggung dan gugup nantinya.


BAB II
DASAR TEORI

Bakat merupakan potensi terpendam yang dimiliki oleh seseorang. Bakat bisa muncul apabila digali, ditemukan, dilatih, dan dikembangkan. Bakat memungkinkan seseorang dapat berprestasi di bidang tertentu.
Torrance (1959) dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa kelompok siswa yang kreativitasnya tinggi tidak berbeda hasil prestasi belajarnya dengan kelompok siswa yang memiliki intelegensi yang tinggi.
Penelitian Utami Munandar (1977) menunjukkan bahwa kreativitas dan intelegensi memiliki keabsahan yang sama sebagai prediktor penentu prestasi belajar.
Pengembangan Kreativitas dan Keberbakatan D. David 'Raxel' Biondi S., S.Pd. Apakah bakat, talenta, dan kreativitas itu sama?

Menurut Merriam-Webster, bakat adalah kemampuan yang melekat di dalam diri seseorang, pembawaan sejak lahir. Dalam bukunya, Merriam-Webster menyebutkan bahwa talenta adalah sebutan lain untuk bakat.

Menurut Julius Chandra, kreativitas adalah kemampuan mental dan berbagai jenis keterampilan khas manusia yang dapat melahirkan pengungkapan yang unik, berbeda, orisinal, sama sekali baru, indah, efisien, tepat sasaran, dan tepat guna.

Apakah kreativitas, improvisasi, invention, discovery, inovasi, dan insight itu sama?

Inovasi adalah pendayagunaan hasil kreativitas, sehingga mampu menghasilkan cara atau produk yang benar-benar baru (berbeda dari sebelumnya), untuk mencapai tujuan tertentu atau untuk memecahkan masalah tertentu.

Improvisasi adalah melakukan sesuatu tanpa persiapan. Biasanya terjadi secara serta merta karena didukung oleh kondisi dan keadaan . Improvisasi bersifat spontan dan refleks.

Invention adalah penemuan sesuatu yang benar-benar baru, artinya hasil kreasi manusia. Benda atau hal yang ditemui itu benar-benar sebelumnya belum ada, kemudian diadakan dengan kreasi baru.
Discovery adalah penemuan sesuatu yang sebenarnya benda atau hal yang ditemukan tersebut sudah ada sebelumnya, namun belum diketahui oleh orang banyak.

Insight adalah proses munculnya sudut pandang atau pengilhaman yang mengarah kepada suatu ide tertentu, atau ke pengertian yang lebih luas terhadap suatu permasalahan.

Apakah orang yang intelegensi tinggi itu kreatif ? Atau malah sebaliknya, apakah orang kreatif itu selalu memiliki intelegensi yang tinggi?

Kreativitas = Berpikir Divergen
Intelegensi = Berpikir Konvergen

Lalu, bagaimana hubungan antara kreativitas dengan intelegensi?

Hubungan antara kreativitas dengan intelegensi tidak selalu menunjukkan hasil yang memuaskan. Walau ada anggapan bahwa kreativitas memiliki hubungan yang bersifat korelasi positif dengan intelegensi, tapi bukti-bukti dari hasil penelitian tidak mendukung hal itu.

Skor IQ yang rendah memang diikuti oleh tingkat kreativitas yang rendah pula. Namun semakin tinggi skor IQ tidak selalu diikuti oleh tingkat kreativitas yang tinggi pula. Sampai pada skor IQ tertentu, masih terdapat korelasi yang cukup berarti.

Tetapi lebih tinggi lagi, ternyata tidak ditemukan adanya hubungan antara IQ dengan tingkat kreativitas. Bagaimana peranan kreativitas dan intelegensi terhadap prestasi belajar?
Anak berbakat adalah mereka yang oleh orang-orang profesional diidentifikasi sebagai anak yang mampu mencapai prestasi yang tinggi karena mempunyai kemampuan-kemampuan yang unggul.

Kegiatan non akademik di sekolah biasa disebut dengan kegiatan ekstrakulikuler. Definisi atau Pengertian Kegiatan Ekstrakurikuler sebenarnya sangat sederhana. Yakni kegiatan diluar materi pelajaran wajib sekolah. Adapun lebih mendetailnya penggertian ekstrakurikuler adalah sebagai berikut. Ekstrakurikuler adalah kegiatan yang dilakukan siswa sekolah atau universitas, di luar jam belajar kurikulum standar. Kegiatan-kegiatan ini ada pada setiap jenjang pendidikan dari sekolah dasar sampai universitas. Kegiatan ekstrakurikuler ditujukan agar siswa dapat mengembangkan kepribadian, bakat, dan kemampuannya di berbagai bidang di luar bidang akademik. Kegiatan ini diadakan secara swadaya dari pihak sekolah maupun siswa-siswi itu sendiri untuk merintis kegiatan di luar jam pelajaran sekolah. Kegiatan ekstrakurukuler menjadi salah satu unsur penting dalam membangun kepribadian siswa seperti yang tersebut dalam tujuan pelaksanaan ekstrakurikuler di sekolah yaitu :
1.      Mengembangkan bakat dan minat siswa dalam upaya pembinaan pribadi menuju                     pembinaan manusia seutuhnya yang positif.
2.      Menyalurkan kemampuan yang dimiliki siswa dan memanfaatkannya sebaik   mungkin dalam bidang pencapaian prestasi.
3.      Sebagai sarana untuk mengisi waktu luang siswa agar tidak terbuang sia-sia dengan mengikuti kegiatan ekstrakulikuler yang sudah disediakan di sekolah. Kegiatan dari ekstrakurikuler ini sendiri dapat berbentuk kegiatan pada seni, olahraga, pengembangan kepribadian, dan kegiatan lain yang bertujuan positif untuk kemajuan dari siswa-siswi itu sendiri.
Berikut beberapa contoh ekstrakurikuler yang di adakan di sekolah-sekolah di Indonesia:
A. Cabang Olahraga
1. Bola Basket
2. Bola Voli
3. Futsal
4. Sepak Bola
5. Bulu tangkis
6. Judo
7. Karate
8. Pencak silat
9. Pecinta Alam
10. Takraw
11. Tarung derajat
12. Taekwondo

B. Keagamaan (Pendalaman agama)
1. Kerohanian Islam
2. Kerohanian Kristen
3. Seni Baca Tulis Al-Qur’an (BTQ)

C. Kesenian / Apresiasi / Musik
1. Drum band
2. Jurnalis
3. Pemandu sorak
4. Paduan suara
5. Tari
6. Tari modern
7. Tari tradisonal
8. Teater
9. Vokal grup

D. Keilmuan
1. Kelompok Ilmiah Remaja
2. Kelompok Ilmiah Remaja Ilmu Pengetahuan Alam
3. Kelompok Ilmiah Remaja Ilmu Pengetahuan Sosial
4. English Study Club
5. English Debate Club

E. Baris-berbaris
1. Pasukan Pengibar Bendera
2. Praja muda karana (Pramuka)



BAB III
METODE PENELITIAN

Pertanyaan
Ya
Tidak
Apakah adik mengikuti kegiatan olahraga di sekolah seperti bola


Pernahkah adik mengikuti lomba bola tersebut


Jika pernah apakah adik mendapati prestasi atasa lomba  yang adik ikuti


Apakah adik mengikuti kegiatan olahraga di sekolah seperti volly


Pernahkah adik mengikuti lomba volly tersebut


Jika pernah apakah adik mendapati prestasi atasa lomba  yang adik ikuti


Apakah adik mengikuti kegiatan olahraga di sekolah seperti bulutangkis


Pernahkah adik mengikuti lomba bulutangkis tersebut


Jika pernah apakah adik mendapati prestasi atasa lomba  yang adik ikuti


Apakah adik mengikuti kegiatan olahraga di sekolah seperti basket


Pernahkah adik mengikuti lomba basket tersebut


Jika pernah apakah adik mendapati prestasi atasa lomba  yang adik ikuti


Apakah adik mengikuti kegiatan ekstrakulikuler seperti paskibra pencaksilat, karate, atau taekondow


Pernahkah adik mengikuti lomba salah satu ekstrakulikuler tersebut


Jika pernah apakah adik mendapati prestasi atasa lomba  yang adik ikuti












































Kami mengambil data dari beberapa 60 orang siswa dan beberapa 3 sekolah dasar yang berbeda untuk di minta data yang kami perlukan. Data diambil dengan cara melakukan kuisioner kepada siswa dengan format :

Pertanyaan
Ya
Tidak
Apakah adik suka menyanyi


Pernahkah adik mengikuti lomba menyanyi (solo atau paduan suara)


Jika pernah apakah adik mendapatkan prestasi atas lomba yang anda ikuti


Apakah adik suka melukis atau menggambar


Pernahkah adik mengikuti lomba melukis atau menggambar


Jika pernah apakah adik mendapatkan prestasi atas lomba yang adik ikuti


Apakah adik suka menari


Pernahkah adik mengikuti lomba menari


Jika pernah apakah adik mendapatkan prestasi atas lomba yang anda ikuti


Apakah adik suka bermain alat musik (alat musik apa saja)


Pernahkah adik mengikuti lomba alat musik (solo atau paduan suara)


Jika pernah apakah adik mendapatkan prestasi atas lomba yang anda ikuti


Apakah adik mengikuti kegiatan sekolah (seperti pramuka)


Pernahkah adik atau sekolah anda mengikuti lomba itu


Jika pernah apakah adik mendapatkan prestasi atas lomba yang anda ikuti










































BAB IV
HASIL PENELITIAN
Dari hasil penelitian kami terhadap siswa/i sekolah dasar yang berbeda kami mendapatkan hasil penelitian kami bahwa :
KETERANGAN :
Dari prosentase diatas bahwa siswa/i sekolah dasar yang sudah kami beri pertanyaan, lebih banyak anak yang berprestasi dalam non-akademik ke arah seni yang dominan adalah anak perempuan salah satunya dengan prestasi bernyanyi solo dan paduan suara. Jika dalam bidang olahraga dominan anak laki-laki sedangkan ekstrakulikuler lainnya seperti pramuka karate dan lainnya itu bercampur antara siswa laki-laki dengan siswa perempuan. Yang terakhir adalah siswa/i yang hanya mengikuti kegiatan ekstrakulikuler saja dan tidak mengikuti lomba seperti anak yang sudah di pilih untuk mewakili sekolah mereka.



BAB V
KESIMPULAN

Bahwa seseorang yang berbakat adalah seseorang yang memilikikemampuan yang tidak dimiliki oleh orang lain dan bakat setiap individu berbeda-beda. Kreativitas sebagai kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru, sebagai kemampuan untuk memberikan gagasan-gagasan baru yang dapat diterapkan dalam pemecahan masalah atau sebagai kemampuan untuk melihat hubungan-hubungan baru antara unsur-unsur yang sudah ada sebelumnya, adalah sama pentingnya.
Kreativitas merupakan salah satu ciri dari perilaku yang berbakat karena kreativitas juga merupakan manifestasi dari suatu proses pengembangan bakat. Meskipun demikian, hubungan antara kreativitas dan bakat tidak selalu menunjukkan bukti-bukti yang memuaskan. Bakat yang rendah memang diikuti oleh tingkat kreativitas yang rendah pula. Namun semakin tinggi bakat seseorang, tidak selalu diikuti tingkat kreativitas yang tinggi pula. Hal ini tergantung pada proses perkembangan bakat yang harusnya disertai dengan proses perkembangan kreativitas.
Maka dari prestasi non-akademik ini para siswa bisa mengenali bakat mereka dalam bidang yang sudah kami tes, dengan demikian para guru dan para orangtua juga harus membantu meningkatkan bakat yang dimiliki putra/i mereka agar bisa lebih baik lagi karena prestasi non-akademik dengan kreativitas dan keberbakatan sangatlah berhubungan satu sama lain.


DAFTAR PUSTAKA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar